Bagaimana Cara Mengetahui Kelinci hamil?

3 min read

Sesuai dengan judul tulisan diatas, adalah merupakan salah satu pertanyaan yang sering kali dilontarkan oleh para pecinta/pemelihara kelinci. Dan pertanyaan kemudian yang menyusul adalah, setelah kelinci hamil bagaimana cara merawatnya?, termasuk merawat anak-anaknya.
Sebetulnya cara penanganan kelinci yang sedang hamil tidak jauh berbeda dengan menangani kelinci secara normal. Dari banyak kasus memang hanya beberapa saja kelinci yang memiliki prilaku yang berbeda pada saat kehamilannya. Secara umum tanda-tanda kelinci yang sedang hamil adalah si kelinci betina akan menolak untuk didekati oleh kelinci pejantan setelah masa kawinnya, kemudian dengan berjalannya waktu, si Calon induk akan mulai terlihat mengumpulkan jerami-jerami/sobekan kertas koran serta disertai dengan perontokan bulu untuk membuat sarangnya kira-kira seminggu sebelum masa kelahirannya. Kelinci yang sedang hamil juga memiliki nafsu makan/minum yang bertambah, maklum makanan yang tadinya hanya untuk si Calon induk kini harus berbagi dengan calon bayi yang dikandungnya. Kadang-kadang prilaku agresive juga ditunjukan dan biasanya ini dialami oleh kelinci yang baru pertama kali mengalami proses kehamilannya.

Tanda-tanda kehamilan yang disebutkan tersebut adalah tanda-tanda berlaku umum dan tentu saja tingkat ke-akurasiannya tidak dapat dijadikan sebagai acuan baku. Karena bisa saja Kelinci-kelinci tersebut memiliki tanda-tanda itu, tapi toh ternyata tidak hamil.

Sebetulnya ada salah satu metode lagi yang sangat representative untuk memastikan kelinci tersebut itu hamil atau tidak. Saya yakin para pembaca pasti langsung menuju ke satu kata yang sama, yakni “Teknik Perabaan / Palpasi”.

Banyak para pemilik kelinci menilai bahwa teknik Palpasi ini adalah sulit untuk dipelajari, padahal jika ada kemauan tekni Palpasi ini sangat mudah untuk dipelajari dan dipraketkan. Teknik palpasi ini dapat dilakukan pada kelinci yang sudah dikawinkan sekitar 10 hari sebelumnya. Tentunya kelinci yang sudah mengalami kehamilan kedua, ketiga dst, adalah sangat mudah dalam mem-praktekan teknik palpasi ini dibandingkan dengan kelinci yang baru pertama kali kehamilannya.

Jadi gimana donk, cara-cara melakukan praktek palpasi? wah dah gak sabar rupanya ya…. Oke kita langsung ke pokok materinya.

Ukuran janin kelinci usia 10 hari
Setelah kelinci dikawinkan selama 10 hari dan jika perkawinan tersebut sukses, maka akan terbentuk janin. Ukuran janin setiap jenis kelinci adalah seragam dan hampir seluruhnya menyerupai ukuran buah blueberry/buah arbei. Dari ukuran, tidak ada perbedaan antara fetus/janin dengan kotorannya. Meskipun secara ukurannya adalah sama, tapi ada perbedaan dari bentuknya.

Pembanding Kotoran dan Janin usia 10 hari
Kotoran kelinci menyerupai padatan seperti batu karang dan tidak akan berubah bentuknya sewaktu dilakukan palpasi, berbeda dengan janin yang konturnya seperti menyerupai gel yang lembut dan dapat berubah bentuknya sewaktu dilakukan palpasi.

Dan dibawah ini adalah janin yang berusia 14-17 hari, ukurannya sebesar buah anggur.

Ukuran usia janis 14-17 hariLangkah-langkah melakukan teknik perabaan / Palpasi :

Bagaimana Cara Mengetahui Kelinci hamil?

Langkah pertama1. Tempatkan kelinci pada bidang datar dengan ketinggian yang nyaman untuk anda, bisa digunakan meja makan atau meja yang lain. Kemudian letakan telapak tangan pada permukaan meja. Satu tangan memegang dibagian kepala kelinci sambil menekannya secara lembut agar sikelinci terlihat membungkuk. Kemudian dorong telapak tangan anda kebagian bawah perut kelinci dengan posisi telapak menghadap kebawah.


Membalik telapak tangan2. Setelah telapak tangan anda berada dibawah perut sikelinci, kemudianbalik telapak tangan menghadap keatas hanya dengan mengangkat pergelangan tangan, posisi jari dan ibu jari tetap berada disisi sebelumnya.


Seperti memakai pelana terbalikDan gerakan ini seakan-akan seperti memakaikan saddle/pelana pada perut si Kelinci. Lakukan tekanan sambil meraba dengan seluruh jari pada perut si Kelinci .

Beberapa orang mungkin bingung untuk membedakan antara kotoran dengan embrio, tapi hal ini bisa dihindari bahwa kotoran memiliki tekstur yang keras, akan terasa pada bagian perut yang mendekati tulang belakang sedangkan emrio adalah bertekstur gel (kenyal) dan biasanya bisa ditemukan pada bagian tengah perut. Melakukan teknik palpasi pada masa kehamilan yang telah melewati 2 minggu adalah lebih mudah menemukan embrio dibandingkan yang 10 hari karena pada janin yang berusia 2 minggu biasanya embrio sudah mulai turun kebawah.

Jika pada usia 2 minggu ini belum juga ditemukan adanya kehamilan, maka si Kelinci bisa dikawinkan kembali.

Mudah-mudahan bisa membantu.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Potensi dan tujuan beternak kelinci :Penghasil daging, bisa sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan gizi bagi keluarga. Di antara jenis kelinci penghasi daging adalah : Vlaams…
  • Jenis tanaman rumput-rumputan yang berperan dalam pengawetan tanah dan air adalah yang dapat berfungsi ganda yaitu berkemampuan untuk membantu mencegah berlangsungnya erosi dan da…
  • Kotoran Hewan Ternak untuk Pupuk Budidaya Perikanan saat ini mengalami kendala dalam perkembangannya, terutama dalam usaha pembenihan ikan (Priyambodo, 2001). Permasalahan yang…
  • Cara pemeliharaan sapi induk Sapi indukan ini harus benar-benar diperhatika dalam pertumbuhan berat badannya jangan sampai terlalu gemuk maupun terlalu kurus. Apabila sudah men…
  • Sesuai dengan judul tulisan diatas, adalah merupakan salah satu pertanyaan yang sering kali dilontarkan oleh para pecinta/pemelihara kelinci. Dan pertanyaan kemudian yang menyusul…
  • andang burung puyuh petelur yang akan saya sajikan ini merupakan kreasi dari mas Wiwid PT Peksi Gunaraharja. namun kata beliau, model kreasi ini boleh di-share untuk dunia perpuyu…